Punggung dan Rambut Kapten

Kepada kapten yang kemudian kukenal sebagai kamu.

Jatuh cinta memang tak pernah mengenal apa. Begitu yang pernah aku dengar dan kuiyakan berikutnya.
Pada bilik kecil yang hanya muat meja dan beberapa kursi plastik dengan satu set komputer dan beberapa buku yang menjubal paksa kamu sebut itu sebagai bengkel kerjamu. Kamu ingat ? Aku ingat hari itu kamu duduk disalah satu kursi plastik sambil memainkan mouse komputer, menjelaskan ini itu dengan begitu tenang.

Aku ingat, sangat ingat setelan kemeja hitam yang kamu kenakan hari itu. Aku pun ingat, sangat ingat jam tangan hitam yang kamu pakai hari itu. Dan aku ingat, sangat ingat betapa hanya punggung dan rambutmu saja yang dapat aku lihat hari itu. Wajahmu ? Jangan tanyakan; kamu duduk dan ruangan itu penuh sesak, aku ? Berdiri di ujung dekat pintu.

Perlu kupertegas lagi bahwa jatuh cinta memang tak pernah mengenal apa. Dan begitulah aku yang kemudian jatuh cinta hanya dengan punggung dan rambutmu. Ah tidak, tidak hanya punggung dan rambutmu saja tapi juga dengan suaramu. Iya suaramu yang begitu tegas namun halus. Kamu pernah dengar bahwa ada suara yang dapat meneduhkan terik dan menenangkan badai ? Maka itu kamu; suaramu.

Pertemuan yang begitu singkat itu tentu tak mampu menghadirkan cinta, namun cukup kuat menjatuhkan aku kebibir cinta.

Kepada kapten yang kemudian kukenal sebagai kamu. Mungkin ini terlalu kekanak-kanakan bagimu, tapi aku sungguh menjelma anak-anak yang begitu girang saat diberikan hadiah. Dan punggung serta rambutmu adalah hadiahnya yang Tuhan berikan padaku hari itu.

Kepada kapten yang kemudian kukenal sebagai kamu. Berbaliklah. Sejak hari itu hingga hari ini kamu selalu menjatuhkan aku pada punggung dan rambutmu. Aku lelah pun jengah. Kita tak lagi berada pada bilik yang penuh sesak bukan ?

Aku hanya ingin kita sama-sama menyambut. Itu saja.

Tertanda

Yang telah begitu jatuh padamu

#30HariMenulisSuratCinta
#ForTheFirstTimeInForever
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Punggung dan Rambut Kapten"

Posting Komentar