Ringkasan Novel Merpati Biru -Achmad Munif-

Yep. Ini novel yang aku baca pas zaman SMA yang kemudian aku jadiin tugas mata kuliah Teori Sastra :D Novel yang menurut aku bagus waktu itu, sampai sekarang juga sih. 


Merpati Biru ini mengisahkan tentang kehidupan seorang mahasiswi bernama Ken Ratri yang merangkap sebagai "ayam kampus". Ken Ratri adalah mahasiswi semester akhir di jurusan Psikologi Universitas Nusantara di Yogyakarta. Awalnya kehidupan Ken bisa dibilang sempurna dengan keluarga yang bahagia, ayahnya adalah seorang pengusaha kecap sukses. Sampai pada suatu hari kehidupannya berbanding terbalik karena bisnis kecap milik ayahnya bangkrut, hal ini menjadikan keluarganya menjadi tak karuan, ayahnya jatuh sakit akibat terlalu meratapi nasibnya, ibunya pun jauh lebih parah harus dirawat di rumah sakit jiwa akibat terlalu setres. Keadaan ini menjadikannya harus berperaan sebagai tulang punggung keluarga demi membiayai kedua orang tuanya dan juga adiknya, Maya, yang masih bersekolah. Namun jalan yang dipilih Ken untuk membiayai keluarganya menyimpang dari norma yang ada di masyarakat, ia memilih menjadi "ayam kampus" atau pun sering disebut sebagai pelacur.
Orang awam yang melihat Ken tentu akan berpendapat bahwa ia adalah mahasiswi yang biasa-biasa saja, tidak mencolok dan memiliki paras yang cantik. Namun dibalik itu semua ia menyembunyikan satu rahasia besar dalam kehidupannya. Mobil dan rumah yang dia tempati sekarang adalah buah dari hasil bekerjanya sebagai seorang "ayam kampus" atau istilah yang sering digunakan adalah  “merpati biru”. Konon istilah “merpati biru” ini dapat dilihat dari rok yang digunakan para pelacur, yang berwarna biru muda dengan sulaman burung merpati di bagian pojok. Nama “merpati biru” pun merupakan panggilan kesayangan dari Mami Ani, nama seorang germo untuk “anak-anaknya” yaitu Ken Ratri, Lusi juga Nanil yang juga merupakan teman satu kampus Ken. Bertahun-tahun Ken Ratri menyimpan rahasia ini, Maya adiknya pun tak pernah tahu apa yang Ken kerjakan. Ini semua Ken Ratri lakukan semata-mata untuk keluarganya.
Sebenarnya, Ken pun tidak menginginkan pekerjaan ini. Jauh didalam hatinya, ia tahu bahwa apa yang dilakukannya ini salah. Namun ia tidak tahu bagaimana caranya berhenti karena menurutnya keadaanlah yang menuntut ia harus begini, terlebih Mami Ani, germo yang menaunginya, selalu menarik-narik dirinya untuk tetap bekerja dengannya, karena Ken adalah salah satu "merpati" yang menjadi primadona dari sekian "merpati" asuhannya, yang sudah barang tentu menghasilkan pundi-pundi yang kebih untuk dirinya.
Sampai pada suatu hari, kampus dihebohkan dengan terbitan tabloid “Suara Mahasiswa” yang membahas tentang mahasiswi yang suka "nyambi". Pemberitaan ini tentu menjurus pada Ken Ratri, Lusi, dan Nanil. Awalnya mereka tidak ambil pusing dengan berita-berita tersebut, mereka memilih tidak perduli dan bersikap tenang. Namun lama-kelamaan, kabar tentang mereka semakin membesar dan menjadi perhatian utama kampus, mereka tentu cemas akan hal itu. Mereka mulai khawatir dan kelimpungan, menjadi takut untuk pergi ke kampus. Disisi lain ternyata sudah banyak orang yang mengetahui seluk beluk Ken jauh sebelum "Suara Mahasiswa" mengabarkan tentang hal ini, termasuk juga Satriyo kekasih Ken sendiri.
Sebagai seorang parempuan biasa diluar pekerjaannya, Ken yang juga menginginkan kehidupan normal diam-diam menjalin kasih dengan Satriyo. Satriyo adalah seorang aktivis dikampusnya, ia aktif dalam berbagai organisasi bahkan ia menjabat sebagai ketua senat yang sudah barang tentu dikenal banyak orang. Satriyo sendiri sebenarnya sudah tahu seluk beluk Ken yang menggeluti pekerjaan sebagai "ayam kampus", namun ia memilih untuk tetap diam karena bener-benar mencintai Ken. Teman-teman Satriyo di senat yang juga mengetahui seluk beluk Ken banyak yang menentang hubungan mereka, Ken sendiri pun menyadari jika teman-teman Satriyo tidak menyukai bahkan Ken sendiri pun sebenarnya merasa tidak pantas, ia merasa bahwa Satriyo terlalu baik dan terlalu sempurna untuknya.
Lama berselang, Akhirnya permasalahan tentang kabar bahwa Ken nyambi sebagai "ayam kampus" muncul juga ke permukaan. Adiknya, Maya, yang awalnya tidak tahu menahu tentang pekerjaan Ken akhirnya mengetahui juga. Dulu sebelum mengetahui tentang pekerjaan Ken, dimata Maya, Ken adalah seorang kakak yang luar biasa, banting tulang demi dirinya dan keluarga, seorang yang patut dicontoh karena ketekunan dan kesuksesannya dimasa muda. Namun setelah mengetahuinya, ia benar-benar tak habis pikir terhadap kakaknya, ternyata Ken terjerumus pada hal yang menyesatkan. Bayangan tentang Ken yang membanggakan seketika hilang. Hal inilah yang paling ditakutkan Ken, tentang adiknya yang akan tahu pekerjaannya. Ken sangat kebingungan bagaimana cara menjelaskannya pada Maya. Maya yang mendatangi rumah Ken untuk meminta penjelasan seketika kalap dihadapan Ken, ia menangis sejadi-jadinya. Ken pun demikian, ia shock dan tidak bisa menjelaskan apa-apa kapada Maya, ia hanya terus meminta maaf kepada Maya dan berjanji untuk berhenti dari dunia hitam yang ia geluti. Niat untuk berhenti dari dunia hitam ini pun didukung oleh Fatimah teman dekat Ken, seorang yang berjilbab dan islamiah. Seringkali Fatimah menasehati Ken, tapi dengan gaya santai sehingga Ken nyaman dengan Fatimah. Fatimah juga adalah seorang aktivis, ia satu organisasi dengan Satriyo sehingga ia mengetahui bagaimana hubungan Satriyo dengan Ken, dan ia mendukung saja hubungan mereka karena ia tahu bahwa Ken sebenarnya adalah orang yang baik, Ken hanya dipaksa oleh keadaan.
Berbeda dengan Maya dan Fatimah yang mendukung Ken untuk berhenti, Mami Ani malah sebaliknya, ia tidak setuju dengan keputusan Ken. Namun Ken tetap bersikukuh untuk berhenti, akhirnya dengan berat hati Mami Ani pun mengijinkan Ken untuk berhenti, tapi dengan satu syarat bahwa ia harus melayani satu kliyen terakhir. Ken pun menyetujuinya.
Kliyen terakhir Ken, adalah seorang pengusaha besar dan ternyata ia mengidap penyakit kelamin yang mengakibatkan ia tidak mampu melakukan hubungan seks. Dan malam itu pun tidak terjadi apapun mereka hanya saling tukar cerita. Kliyen Ken malah banyak memberi masukan pada Ken dan mendukung untuknya berhenti. Dari situ keputusan Ken untuk berhenti semakin bulat. Selepas malam itu ia benar-benar berhenti dan fokus terhadap skripsinya. Ken juga kembali kekampung halamannya untuk menengok bapak dan ibunya. Ternyata kehidupan orang tuanya sudah berbeda dengan dulu, bapak ibunya telah bangkit dari keterpurukan, mereka terlihat sangat sehat dan bahagia. Orang tuanya membuka warung kecil-kecilan dan sudah rajin beribadah. Ken sangat terharu akan keadaan orang tuanya, keputusannya untuk berhenti memang benar pikirnya. Karena itulah ia menjadi lebih semangat untuk menjalani hidupnya yang baruu.
Sekembalinya ia dari rumah orang tuanya, ia mulai menyusun skripsinya yang pernah terbengkalai. Sebagai bahan observasi Ken diarahkan oleh dosennya untuk mengunjungi keluarga yang mempunyai anak cacat mental. Awalnya kedatangan Ken ini ditolak mentah-mentah oleh keluarga tersebut.  Namun lama kelamaan karena kesungguhan Ken, akhirnya ia diterima untuk mengamati keadaan anak yang cacat mental tersebut. Diluar dugaan Ken, ternyata anak tersebut sangatlah berbahaya menurut Ken, ia sering mengamuk, tapi setelah beberapa waktu Ken yang selalu rutin mengunjunginya perlahan sikap anak tersebut pun mulai membaik. Masukan-masukan yang ken berikan kepada orang tua sianak benar benar dilakukan dan akibatnya anak tersebut benar-benar membaik dan dapat dikontrol. Orang tua tersebut sangat berterimakasih kepada Ken, karena berkat bantuan Ken anaknya menjadi lebih baik.
Selepas kejadian-kejadian tersebut kehidupan Ken menjadi lebih baik, meskipun jalan menju taubat itu susah, masih banyak orang yang menganggap Ken masih sama dengan Ken yang dahulu dengan mengolok-oloknya, Ken lebih nyaman dengan hidupnya yang sekarang, hatinya menjadi lebih tentram. Disamping itu dukungan dari keluarga juga teman-temannya yang selalu mengalir menjadikannya lebih hidup, terlebih dari Satriyo yang tetap setia disampingnya bahkan lebih serius terhadapnya dengan mengenalkannya kepada orang tua Satriyo. Ken merasa sangat beruntung karena berada di sekitar orang-orang yang disayanginya dan menyayanginya pula. Menurutnya setiap orang bisa menjadi baik, seburuk apapun itu jika memang mau merubahnya, bergantung niat dari masing-masing orang tersebut.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Ringkasan Novel Merpati Biru -Achmad Munif-"

Posting Komentar